1. Akuntansi internasional dipandang dari
sudut pandang sejarah dan sudut pandang kontemporer
A.
Sudut Pandang Sejarah
Awalnya,
akuntansi dimulai dengan sistem pembukuan berpasangan (double entry
bookkeeping) di Italia pada abad ke 14 dan 15. Sistem pembukuan berpasangan
(double entry bookkeeping), dianggap awal penciptaan akuntansi. Akuntansi
modern dimulai sejak double entry accounting ditemukan dan digunakan didalam
kegiatan bisnis yaitu sistem pencatatan berganda (double entry bookkeeping) yang
diperkenalkan oleh Luca Pacioli (th 1447). Luca Pacioli lahir di Italia tahun
1447, dia bukan akuntan tetapi pendeta yang ahli matematika, dan pengajar pada
beberapa universitas terkemuka di Italia. Lucalah orang yang pertama sekali
mempublikasikan prinsip-prinsip dasar double accounting system dalam bukunya
berjudul : Summa the arithmetica geometria proportioni et proportionalita di
tahun 1494. Banyak ahli sejarah yang berpendapat bahwa prinsip dasar double
accounting system bukanlah ide murni Luca namun dia hanya merangkum praktek
akuntansi yang berlangsung pada saat itu dan mempublikasikannya. Hal ini diakui
sendiri oleh Luca (Radebaugh, 1998) “Pacioli
did not claim that his ideas were original, just that he was the one who was
trying to organize and publish them. He objective was to publish a popular book
that could be used by all, following the influence of the venetian businessmen
rather than bankers”.
Praktek
bisnis dengan metode venetian yang menjadi acuan Luca menulis buku tersebut
telah menjadi metode yang diadopsi tidak hanya di Italia namun hampir disemua
negara Eropa seperti Jerman, Belanda, Inggris. Luca memperkenalkan 3 (tiga)
catatan penting yang harus dilakukan:
a. Buku Memorandum, adalah buku catatan
mengenai seluruh informasi transaksi bisnis.
b. Jurnal, dimana transaksi yang
informasinya telah disimpan dalam buku memorandum kemudian dicatat dalam
jurnal.
c. Buku Besar, adalah suatu buku yang
merangkum jurnal diatas. Buku besar merupakan centre of the accounting system (Raddebaugh,
1996).
Perkembangan
sistem akuntansi ini didorong oleh pertumbuhan perdagangan internasional di
Italia Utara selama masa akhir abad pertengahan dan keinginan pemerintah untuk
menemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi komersial. “Pembukuan
ala Italia“ kemudian beralih ke Jerman untuk membantu para pedagang zaman
Fugger dan kelompok Hanseatik. Pada saat bersamaan filsuf bisnis Belanda
mempertajam cara menghitung pendapatan periodic dan pemerintah Perancis
menerapkan keseluruhan sistem dalam perencanaan dan akuntabilitas pemerintah.
Tahun 1850-an double entry bookkeeping mencapai Kepulauan Inggris yang
menyebabkan tumbuhnya masyarakat akuntansi dan profesi akuntansi publik yang
terorganisasi di Skotlandia dan Inggris tahun 1870-an. Praktik akuntansi
Inggris menyebar ke seluruh Amerika Utara dan seluruh wilayah persemakmuran
Inggris. Selain itu model akuntansi Belanda diekspor antara lain ke Indonesia.
Sistem akuntansi Perancis di Polinesia dan wilayah-wilayah Afrika dibawah
pemerintahan Perancis. Kerangka pelaporan sistem Jerman berpengaruh di Jepang,
Swedia, dan Kekaisaran Rusia.
Paruh
Pertama abad 20, seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi Amerika Serikat, kerumitan
masalah akuntansi muncul bersamaan. Kemudian Akuntansi diakui sebagai suatu
disiplin ilmu akademik tersendiri. Setelah Perang Dunia II, pengaruh Akuntansi
semakin terasa di Dunia Barat. Bagi banyak negara, akuntansi merupakan masalah
nasional dengan standar dan praktik nasional yang melekat erat dengan hukum
nasional dan aturan profesional.
B.
Sudut Pandang Kontemporer
Terdapat
sejumlah faktor tambahan yang menambah pentingnya mempelajari akuntansi
internasional. Faktor-faktor ini tumbuh dari pengurangan signifikan dan
terus-menurus hambatan perdagangan pengendalian modal secara nasional yang
terjadi sesering kemajuan teknologi informasi. Pengendalian nasional terhadap
arus valuta asing, investasi asing langsung dan transaksi terkait, telah
diliberalisasikan secara dramatis beberapa tahun terakhir, sehingga hambatan
bisnis internasional dapat ditekan. Kemajuan teknologi informasi menyebabkan
perubahan radikal dalam kegiatan ekonomi baik dalam kegiatan produksi maupun
distribusi.
2. Pertumbuhan
Dan Penyebaran Operasi Multinasional
Bisnis
internasional saat ini semakin berhubungan dengan investasi asing langsung yang
meliputi pendirian sistem manufaktur atau distribusi dari luar negri dengan
membentuk fasilitas yang dimiliki seutuhnya. Operasi yang lilakukan diluar
negri membuat manajer keuangan dan seorang akuntan memiliki resiko barupa semua
jenis masalah yang tidak mereka hadapi ketika operasi perusahaan masih berada
dalam satu wilayah perusahaan.
Prinsip
pelaporan keuangan nasional dapat berbeda secara signifikan dari suatu Negara
lain karena prinsi-prinsip akuntansi tersebut dibentuk oleh social ekonomi yang
berbeda. Selain itu terdapat juga perbedaan kurs nilai mata uang yang digunakan
dalam pelaporan. Manajer keuangan dan akuntan juga harus memahami pengaruh apa
saja yang mempengaruhi pengukuran akuntansi suatu perusahaan multinasional,
memahami perubahan yang terjadi misalnya nilai tukar atau inflasi merupakan hal
yang sangat penting.
3. Inovasi
Keuangan
Manajemen
resiko telah menjadi istilah begitu popular dalam lingkungan perusahaan. Dengan
deregulasi pasar keuangan dan pengendalian modal yang terus dilakukan,
vollatilitas dalam harga komunitas, valuta asing kredit dan ekuitas menjadi hal
yang biasa pada saat ini. Berdasarkan kondisi keuangan saat ini manajer
keuangan perlu menyadari resiko yang mereka hadapi, memutuskan resiko mana yang
perlu dilindungi dan mengevaluasi hasil dari strategi yang diterapkan atau
dijalankan. Meskipun kemajuan teknologi memungkinakan pergeseran resiko
keuangan ke pihak lain, tetapi beban untuk mengukur resiko antar pihak dapat
dialihkan dan sekarang berada di pihak sekelompok besar pelaku pasar yang ada
di Negara lain.
4. Kompetisi
Global
Selain
faktor-faktor diatas, faktor lain yang yang menyebabkan pentingnya kauntansi
internasional adalah fenomena kompetisi global. Penentuan acuan, suatu tindakan
untuk membandingkan kenrja suatu pihak suatu standar yang memadai bukan hal
yang baru, tetapi standar perbandingan yang digunakan kini melampaui
batas-batas nasional adalah sesuatu yang baru.
5. Merger
Dan Akuisisi Lintas Batas
Merger
murakan istilah untuk sinergi operasi atau sekala ekonomi akuntansi yang
memainkan peranan yang penting dalam mega konsolidasi ini merupakan angka-angka
yang dihasilkan akuntansi bersifat mendasar dalam proses penilaian perusahaan.
Perhatian utama perusahaan yang akan melakukan akuisisi adalah ketika sedang
memberikan tawaran atas target asin adalah sejauh apa faktor earning yang dapat
dihasilkan bila dibandingkan dengan hasil dari perbedaan pengukuran akuntansi.
6.
Internasionalisme Pasar Modal
Faktor
lain yang turut menyumbangkan perhatian lebih terhadapa akuntansi internasional
adalah dikalangan eksekutif perusahaan, investor, regular, pembuat standar
akuntansi dan para pendidik ilmu bisnis adalah internasionalisasi pasar modal
di seluruh dunia. Pasar modal dunia melaporkan bahwa perusahaan domestic
mencatatkan sahamnya menignkat di beberapa pasar modal dan menurun di beberapa
pasar lainnya selama masa-masa decade sekarang ini yang diantaranya disebabkan
oleh merger dan akuisis yang juga berakibat pada penghapusan pencatatan saham
yang dilakukan beberapa perushaan terkait.
7. Ekonomi
Amerika dan Eropa Barat
STRATEGI POLITIK DAN EKONOMI AMERIKA SERIKAT PADA MASA
PERANG DINGIN TERHADAP EROPA BARAT
Amerika Serikat merupakan negara yang mayoritas berbangsa Eropa, yang negaranya
berdiri di benua Amerika. Amerika Serikat pada awalnya adalah daerah koloni
Inggris yang akhirnya merdeka pada tahun 1776 setelah melalui perang
kemerdekaan dengan Inggris. Setelah berhasil keluar dari ikatan kekuasaan
Inggris, Amerika Serikat berdiri sebagai sebuah negara berbangsa Eropa di benua
Amerika.
Pada awal berdirinya, Amerika melakukan politik
netralitas terhadap perpolitikan Eropa. Amerika yang mengedepankan asas demokrasi
memandang manusia mempunyai hak dalam menentukan nasibnya sendiri, setiap
individu bebas mengutarakan pendapat serta menentukan nasibnya sendiri.
Pengalaman sebagai koloni di bawah kekuasaan Inggris membentuk watak demokrasi
Amerika Serikat. Ucapan Presiden Monroe yang terkenal dengan doktrin Monroe
menyatakan bahwa politik Amerika Serikat netral terhadap permasalahan politik
di Eropa. Doktrin Monroe merupakan tuntutan untuk tidak saling menyerang atas
negara-negara Eropa di belahan bumi Barat (Jones, 1992: 58).
Politik netralitas Amerika Serikat berjalan pasca kemerdekaan hingga beberapa
masa sebelum berkecamuk perang di Eropa. Amerika Serikat menjalankan asas
kebebasan tanpa mencampuri urusan politik Eropa, netralitas dimaksudkan agar
Amerika Serikat tidak terkungkung dalam urusan ekonomi terhadap salah satu
pihak yang bersengketa. Politik netralitas bermaksud agar ekonomi Amerika
Serikat bebas berhubungan dengan negara manapun. Posisi netral Amerika Serikat
akhirnya berubah saat Perang Dunia I berkecamuk di Eropa. Amerika yang pada
awalnya masih mempertahankan kenetralan akhirnya ikut campur dalam Perang
dengan memihak kepada blok sekutu Inggris dan Perancis menghadapi Jerman.
Keikutcampuran Amerika Serikat dalam perang banyak disebut disebabkan oleh
gangguan Jerman terhadap perdagangan Amerika Serikat. Kapal selam Jerman mulai
menenggelamkan niaga Amerika dengan penumpang-penumpang sipil diatasnya (Jones,
1992: 59).
Keikutsertaan Amerika Serikat dalam Perang Dunia I
mempererat hubungannya dengan negara-negara Eropa Barat, khususnya sekutu utama
Amerika Serikat adalah Inggris dan Perancis. Hubungan tersebut berlanjut ketika
Perang Dunia II berkecamuk, Amerika Serikat memihak blok sekutu Inggris dan
Perancis menghadapi Nazi Jerman di bawah Adolf Hitler. Pasca kemenangan dalam
Perang Dunia II, Amerika Serikat mempererat kembali hubungannya dengan
negara-negara Eropa Barat sekutunya dalam menghadapi Perang Dingin dengan Uni
Soviet. Perang Dingin adalah perang memperebutkan pengaruh antara Amerika
Serikat dan Uni Soviet. Amerika Serikat banyak menarik sekutu dari
negara-negara Eropa Barat, sedangkan Uni Soviet banyak menarik sekutu dari
negara-negara Eropa Timur. Pembangunan Amerika banyak disesuaikan dengan
kondisi perpolitikan dunia, dalam fokus kajian ini yang akan dikedepankan
adalah hubungan pembangunan Amerika Serikat dengan negara-negara Eropa Barat
pada masa Perang Dingin.
Peran Amerika
Serikat dalam Perang Dunia II mempunyai andil yang besar dalam mempengaruhi
jalan serta hasil akhir perang. Amerika yang tergabung dalam blok sekutu
berhasil mengalahkan kekuatan Jerman bersama sekutunya Jepang,
Austria-Hongaria, dan Italia. Di Front Eropa Perang Dunia II Amerika Serikat
bergabung dengan Inggris, Perancis dan Sekutu Eropa lainnya berhasil mendesak
Jerman hingga terdesak mundur ke Jerman dan akhirnya menyerah. Di Front
Pasific, Amerika dominan dalam mendesak Jepang hingga akhirnya menyerah tanpa
syarat di Tokyo. Andil Amerika dalam Perang Dunia II diiringi juga oleh andil
Uni Soviet yang mendesak Jerman dari Front Timur Jerman. Pasca berakhirnya
perang, dua kekuatan Amerika Serikat dan Uni Soviet mendominasi persaingan baru
merebutkan pengaruh yang terkenal dengan Perang Dingin. Kondisi pasca Perang
Dunia 2 dinyatakan Orwell bahwa:
"Selama empat puluh atau lima puluh tahun
terakhir, Mr. H. G. Wells dan yang lainnya telah memperingatkan kita bahwa
manusia akan berada dalam bahaya, menghancurkan dirinya dengan senjatanya
sendiri, menyisakan semut atau beberapa kelompok spesies lainnya untuk
mengambil alih. Barangsiapa yang telah melihat kehancuran kota-kota di Jerman
akan berpikir bahwa gagasan ini setidaknya masuk akal. Namun demikian, jika
melihat dunia secara keseluruhan, peristiwa selama beberapa dekade terakhir tidak
menuju ke arah anarki, namun ke arah pemberlakuan kembali perbudakan. Kita
mungkin tidak menuju ke arah pengrusakan umum, tapi ke zaman perbudakan kuno
yang mengerikan. Teori James Burnham telah banyak dibahas, namun sebagian kecil
orang belum menganggapnya sebagai implikasi ideologi. Jenis pandangan terhadap
dunia, jenis keyakinan, dan struktur sosial mungkin akan menguasai negara yang
tak terkalahkan dan menegakkannya dalam "perang dingin" permanen
dengan tetangganya." (Wikipedia, 2013)
Pasca kekalahan Jerman dan sekutunya, Amerika Serikat dan Uni Soviet menguasai
daerah yang dulunya dikuasai Jerman. Pengkondisian daerah tersebut berlanjut
dengan persaingan diantara keduanya dalam menyebarkan pengaruh atau ideology
kedua negara. Amerika Serikat enganut paham liberalis yang mengutamakan ekonomi
persaingan bebas serta kapitalisme, sedangkan Uni Soviet menganut sistem
ekonomi sosialis yang anti kapitalis. Keduanya bersaing dalam menanamkan
pengaruh dengan mencari negara sekutu. Sekutu-sekutu yang berhasil direkrut
Amerika Serikat kebanyakan adalah negara-negara di Eropa Barat, sedangkan Uni
Soviet berhasil mendirikan satelit komunis di negara-negara Eropa Timur. Kedua
negara berkontradiksi satu sama lain, selain persaingan dominasi politik kedua
negara juga sangat berkontradiksi dalam sistem ekonomi. Kapitalisme Amerika
merupakan musuh sosialisme Soviet yang berfaham Marxisme.
Paham Liberalisme Amerika Serikat merupakan tandingan
bagi ideology komunisme Uni Soviet. Kedua negara mempropaganda sekutu-sekutunya
sesuai paham serta ideology yang mereka miliki. Amerika Serikat menanamkan
sistem kapitalisme bagi sekutu-sekutunya, sedangkan Uni Soviet menanamkan
sistem ekonomi sosialisme bagi negara satelitnya. Amerika Serikat berusaha keras
menanamkan pengaruh di Eropa Barat sebagai tahap pembendungan laju penyebaran
komunisme Soviet dari Eropa Timur. Selain hal tersebut, Eropa Barat juga
merupakan sekutu potensial bagi Amerika Serikat karena adanya ikatan sejak
Perang Dunia 1 dan Perang Dunia 2 atas kontribusi Amerika Serikat membantu
negara Eropa Barat melawan Jerman dan Nazi.
Berakhirnya Perang Dunia 2
menyisakan kerusakan parah bagi negara-negara Eropa Barat. Negara-negara Eropa
Barat sebagai pemenang perang tidak dalam euforia kemenangan, mereka justru
terkena krisis ekonomi dan kerusakan infrastruktur yang dahsyat. Amerika
Serikat dan Uni Soviet merupakan dua negara yang tidak terkena akibat fatal
dari Perang Dunia 2. Masa pasca Perang Dunia 2 dengan keadaan Eropa Barat yang hancur
menjadikan persaingan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet untuk melakukan
rekonsiliasi dan penyebaran pengaruh kedua negara. melemahnya Eropa menaikan
status kedua negara menjadi negara Super Power dan memberikan ketergantungan
bagi pemulihan keadaan pasca Perang Dunia II. Strategi Amerika Serikat sebagai
negara yang terlibat dalam Perang Dunia II memulihkan keadaan Eropa dengan
program bantuan Marshal Plan.
Marshal Plan Amerika erat
kaitannya dengan doktrin Truman. Kedua kebijakan sangat erat kaitannya dengan
politik pembendungan komunis dan pencarian sekutu. Nana Supriatna menyatakan
bahwa:
Pada esensinya, Doktrin Truman didasarkan atas prinsip
moral bagi penentuan nasib sendiri (self determination) bangsa-bangsa di
dunia menurut perspektif luar negeri AS. Oleh karena itu AS memprotes
pendudukan Polandia, Rumania dan Bulgaria yang berada di bawah rezim otoriter
yang tidak memperhatikan kepentingan bangsanya untuk menentukan nasibnya
sendiri. Berdasarkan doktrin tersebut, AS harus membantu negara yang masih
berada dalam rezim otoriter untuk menjadi negara demokratis. AS berkepentngan
untuk membantu negara-negara tersebut membentuk institusi yang demokratis untuk
kepentingan perdamaian internasional. Dilihat dari kerangka Perang Dingin,
doktrin tersebut sebenarnya lebih ditujukan kepada Uni Soviet yang mulai
menanamkan pengaruhnya di Eropa Timur. Oleh Karena itu atas nama doktrin
Truman, AS membantu negara-negara di Eropa untuk memulihkan ekonominya pasca
perang sehingga menjadi negara demokratis seperti ditafsirkan oleh AS.
Juni 1947, sesuai dengan
Doktrin Truman, Amerika Serikat mengesahkan program Marshall Plan, yaitu suatu
program bantuan ekonomi bagi semua negara Eropa yang bersedia untuk
berpartisipasi, termasuk Uni Soviet. Tujuan dari rencana ini adalah untuk
membangun kembali sistem demokrasi dan perekonomian Eropa dan untuk membatasi
pengaruh komunis di Eropa. Penyebaran dana bantuan Amerika Serikat mengikat
penerima bantuan untuk menjadi sekutu Amerika dan menjadikan tembok bagi
masuknya pengaruh Soviet.
Rencana ini juga menyatakan
bahwa kemakmuran Eropa bergantung pada pemulihan ekonomi Jerman. Satu bulan
kemudian, Truman mengesahkan Undang-Undang Keamanan Nasional 1947, membentuk
Departemen Pertahanan terpadu, CIA, dan Badan Keamanan Nasional (NSC). Hal ini
selanjutnya akan menjadi birokrasi utama kebijakan AS dalam Perang Dingin.
Stalin percaya bahwa
integrasi ekonomi dengan Barat akan memungkinkan negara-negara Blok Timur untuk
memisahkan diri dari kontrol Soviet, Stalin juga percaya bahwa AS berusaha
untuk “membeli” Eropa agar berpihak kepada AS. Oleh sebab itu, Stalin melarang
negara-negara Blok Timur menerima bantuan Marshall. Alternatif Uni Soviet dalam
menandingi Rencana Marshall, yang konon menghabiskan subsidi Soviet dan
perdagangan dengan Eropa Timur, adalah dengan membentuk Rencana Molotov
(kemudian dilembagakan pada bulan Januari 1949 dengan nama Comecon). Stalin
juga mengkhawatirkan upaya AS untuk merekonstitusi Jerman; visi pasca-perangnya
terhadap Jerman tidak mencakup hal ini, karena Soviet enggan mempersenjatai
kembali Jerman atau dengan kata lain, takut bahwa hal itu akan menimbulkan
ancaman lagi terhadap Uni Soviet.
Kebijakan kembar Doktrin
Truman dan Rencana Marshall menyebabkan miliaran bantuan ekonomi dan militer
mengalir untuk Eropa Barat, Yunani, dan Turki. Dengan bantuan AS, militer
Yunani berhasil memenangkan perang saudara. Partai Demokrasi Kristen Italia
juga sukses mengalahkan aliansi Komunis-Sosialis dalam pemilihan umum tahun
1948. Pada saat yang bersamaan, terjadi peningkatan aktivitas intelijen dan
spionase, pembelotan Blok Timur, dan pengusiran diplomatik.
Amerika Serikat dan Uni
Soviet adalah dua negara yang berkontribusi terhadap kekalahan Nazi Jerman pada
Perang Dunia II. Kontribusi dua negara besar tersebut sangat dominan di mana
Amerika Serikat beserta sekutunya melumpuhkan Nazi dari front Barat dan Uni
Soviet menundukan Nazi dari front timur. Setelah kekuasaan Nazi takluk
sepenuhnya, kedua negara mulai berebut pengaruh atas wilayah bekas jajahan Nazi
Jerman, Italia, dan Jepang yang berada dalam kondisi vacuum of power.
Perebutan pengaruh antara
Amerika Serikat dan Uni Soviet didasarkan kepada perbedaan ideologi dan
kompetisi penanaman ideologi di negara-negara bekas wilayah kekuatan axis
(Jerman, Italia, Jepang) dan negara-negara strategis yang non-aliansi. Amerika
Serikat menganut ideologi demokrasi kapitalis dan Uni Soviet menganut ideologi
komunis yang anti kapitalis. Pada Perang Dunia II masalah perbedaan ideologi
belum terwujud dalam persaingan antar dua negara. Kedua negara bekerjasama
untuk mengalahkan musuh bersama yakni Jerman dan sekutunya, setelah kalahnya
blok Axis hubungan antar kedua negara berubah dari kawan menjadi lawan.
Pertentangan ideologi
berimplikasi terhadap perubahan tatanan dunia serta penanaman konflik baru
pasca Perang Dunia II antar dua kekuatan besar dunia. Uni Soviet berkomitmen
membentuk tatanan dunia baru dengan komunisme sebagai ideologi. Komitmen Uni
Soviet itu mendapat tantangan dari Amerika Serikat yang anti komunis karena komunisme
adalah ideologi yang bertentangan dengan kapitalisme Amerika Serikat yang
kapitalistik. Pertentangan antar kedua negara diikuti dengan kompetisi di
bidang militer, ekonomi, dan penguasaan daerah strategis yang disebut sebagai
Perang Dingin (coldwar).
Kekuatan militer antar
kedua negara sangat penting pengaruhnya dalam persaingan perebutan dominasi.
Persaingan di bidang militer termanipestasi dalam persaingan manajemen konflik
lokal dan perlombaan senjata nuklir. Manajemen konflik lokal berhubungan dengan
geopolitik serta geostrategik dalam memperebutkan pengaruh maupun untuk
strategi militer kedua negara. Selain bersaing dalam manajemen konflik lokal,
kedua negara juga bersaing dalam hal inovasi senjata. Persaingan yang penting
disorot adalah persaingan dalam persenjataan nuklir, nuklir merupakan senjata
yang tidak hanya mengancam dua negara yang terlibat konflik tetapi juga berefek
terhadap kelangsungan dunia. Perkembangan nuklir kedua negara meresahkan kedua
negara itu sendiri, kedua negara sepakat membuat perjanjian tentang pembatasan
jumlah nuklir yang disebut dengan perjanjian SALT (Strategic Arms Limitation
Talk) yang diselenggarakan dua kali yaitu SALT I dan SALT II.
Persaingan Amerika-Soviet
tidak hanya terimplementasi dalam bentuk unjuk kekuatan militer, tetapi juga
dalam persaingan ekonomi. Persaingan ekonomi teraplikasi dalam perebutan daerah
kaya sumber daya serta upaya kedua negara membentuk jaringan ekonomi eksklusif.
Amerika Serikat berusaha menanamkan pengaruhnya di Timur Tengah untuk menjaga
kepentingannya terhadap minyak bumi serta berupaya untuk membekukan ekonomi Uni
Soviet yang juga mempunyai ladang minyak dengan menjatuhkan harga minyak.
Selain mengadakan monopoli terhadap minyak, strategi ekonomi Amerika terhadap
Soviet juga dilakukan dengan cara menstop perdagangannya dengan negara-negara
satelit Soviet. Amerika melakukan diskriminasi ekonomi terhadap negara-negara
satelit Soviet.
Geostrategi dan geopolitik
kedua negara mulai agresif ketika kedua negara menancapkan pengaruh di daerah
strategis yang mengancam terhadap terirorial kedua negara. Uni Soviet berhasil
menanamkan pengaruh serius di Kuba dengan membentuk rezim komunis serta
menempatkan beberapa senjata nuklirnya di Kuba. Selain di Kuba, persaingan
antar kedua negara juga terjadi di Afganistan dengan menunggangi konflik antara
penguasa setempat dengan mujahidin islam.
Perang Dingin menciptakan
persaingan dalam berbagai aspek yang berpengaruh terhadap dunia. Kedua kubu
adalah kekuatan besar dunia yang aktivitas politiknya sangat mempengaruhi
situasi percaturan politik dan ketertiban dunia melalui kekuatan militer,
ekonomi, dan manajemen konflik. Perang Dingin menjadikan Amerika Serikat
sebagai negara super power bersama Uni Soviet. Penanaman pengaruh di Eropa
berkontribusi besar terhadap kuatnya Amerika Serikat menghadapi komunisme Uni
Soviet. Perang Dingin membangun Amerika menjadi negara yang maju dalam bidang
politik, ekonomi, serta militer.
8. Pencatatan
dan Penerbitan Saham Lintas Batas Negara
Pengertian saham
Saham
adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang atau badan
terhadap suatu perusahaan. Pengertian saham ini artinya adalah surat
berharga yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan
Terbatas (PT) atau yang biasa disebut emiten. Saham menyatakan bahwa pemilik
saham tersebut adalah juga pemilik sebagian dari perusahaan itu. Dengan
demikian kalau seorang investor
membeli saham, maka ia pun menjadi pemilik atau pemegang saham perusahaan.
Penerbitan
Saham
Saham merupakan tanda sebuah kepemilikan
perusahaan atas penyetoran kekayaan atau uang oleh investor kepada perusahaan
penerbitnya, jadi ketika seorang investor membeli atau memiliki saham
perusahaan sebesar 30% maka investor tersebut berhak mengklaim atas
kepemilikannya sebesar 30% atas perusahaan tersebut
Pencatatan dan penerbitan saham
lintas negara
Gelombang
minat melakukan pencatatan saham lintas batas yang sekarang terjadi pada pasar
baru Eropa mengikuti periode tahun 1980-an ketika ratusan perusahaan asing mencatatkan
sahamnya pada bursa efek di Eropa. Biaya pencatatan saham relatif rendah dan
setiap orang melakukannya.
Bukti
menunjukkan bahwa perusahaan penerbit saham bermaksud melakukan
pencatatan lintas-batas di Eropa
untuk memperluas kelompok pemegang saham,
meningkatkan kesadaran terhadap produk mereka dan atau membangun kesadaran
masyarakat terhadap perusahaan, khususnya di negara-negara di mana perusahaan
memiliki operasi yang signifikan dan atau pelanggan utama. (Bursa efek di Eropa
telah lama mempromosikan manfaat-manfaat ini). Namun demikian, terbukti sedikit
saja bahwa manfaat tersebut dapat diwujudkan di dalam pasar Eropa. Kebanyakan
ekuitas asing di Eropa Kontinental sangat sedikit diperdagangkan atau tidak
diperdagangkan sama sekali, dan hanya memiliki beberapa pemegang saham lokal.
Seperti yang dikatakan sebelumnya, selama tahun 1990-an banyak perusahaan asing
yang menarik pencatatan sahamnya dari bursa efek di Eropa setelah menyadari
sedikitnya manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan pencatatan tersebut.
Regulator
nasional dan bursa efek sangat berkompetisi dalam pencatatan saham asing dan
volume perdagangan, yang merupakan hal penting bagi bursa efek yang
berkeinginan untuk menjadi atau mempertahankan posisi sebagai pemimpin global.
Sebagai respon, bursa efek dan regulator pasar Eropa telah bekerja untuk
membuat akses masuk yang lebih cepat dan lebih murah bagi para perusahaan asing
penerbit saham dan pada saat yang bersamaan meningkatkan kredibilitas mereka.
Karena pasar Eropa menjadi semakin khusus, setiap pasar menawarkan manfaat unik
untuk para penerbit asing.
Banyak
perusahaan Eropa mengalami kesulitan ketika memutuskan di mana meningkatkan
jumlah modal atau .mencatatkan sahamnya. Pengetahuan mengenai berbagai pasar
ekuitas dengan hukum, aturan, dan karakter kelembagaan yang berbeda sangat
diperlukan saat ini. Yang juga diperlukan adalah pemahaman mengenai bagaimana
karakteristik perusahaan penerbit sahain dan bursa efek salingbgrhubungan.
Negara asal, industri, dan besarnya penawaran perusahaan penerbit saham
hanyalah beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan." Lagi pula, biaya dan
manfaat kombinasi pasar yang berbeda biaya dan manfaat kombinasi pasar
yang berbeda perlu untuk dipahami.
Saham Pusat di USA
Wall Street (Jalan Wall) adalah sebuah nama jalan
di pinggiran kota Manhattan di New York yang membujur mulai dari timur yaitu
dari Broadway menuruni lembah
ke arah South Street di East
River, melewati pusat historis dari distrik keuangan Amerika yaitu Manhattan.
Wall Street adalah merupakan gedung permanen pertama dari New York Stock
Exchange, dan sepanjang waktu Wall
Street menjadi nama dari gegografi sekitarnya. Wall Street adalah juga
merupakan suatu istilah yang digunakan bagi " kepentingan finansial yang
berpengaruh" di Amerika
Banyak
sekali bursa perdagangan saham dan bursa perdagangan lainnya berkantor pusat di
Wall Street dan di Distrik Keuangan (Financial
District) termasuk NYSE, NASDAQ, AMEX, NYMEX, dan NYBOT. Banyak pula
perusahaan keuangan New York yang kini sudah tidak berkantor di Wall Street
lagi melainkan berkantor di pusat kota Manhattan, di wilayah pinggiran kota,
Long Island, Westchester County, Fairfield County, Connecticut, atau di New
Jersey.
SUMBER :
Choi, Frederick D.S dan Gary K.Meek, 2005, “International
Accounting”, Jakarta : Salemba Empat.
Jones, Walter S. (1993). Logika Hubungan
Internasional. Jakarta: Gramedia.
Supriana, N. Bangsa Amerika. Tersedia:
Wikipedia. (2012). Perang Dingin. Tersedia:
http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dingin
[23 November 2012]
http://indraacc.blogspot.com/2011/09/perkembangan-akuntansi-internasional.html
Hello Am Mrs, Morgan debra Am pemberi pinjaman pinjaman yang sah dan dapat diandalkan memberikan pinjaman
BalasHapuspada syarat dan ketentuan yang jelas dan dimengerti pada tingkat bunga 2%. dari
$ 12.000 untuk $ 7.000.000 USD, Euro dan Pounds Hanya. Saya memberikan Kredit Usaha,
Pinjaman Pribadi, Pinjaman Mahasiswa, Kredit Mobil Dan Pinjaman Untuk Bayar Off Bills. jika Anda
membutuhkan pinjaman apa yang harus Anda lakukan adalah bagi Anda untuk menghubungi saya secara langsung
di: morgan debra 1986@gmail.com
Semoga Tuhan Memberkati.
Salam,
Mrs Morgan debra
Email: morgandebra1986@gmail.com
Catatan: Semua balasan harus kirim ke: morgandebra1986@gmail.com