Selasa, 10 Maret 2015

BAB I




1.       Akuntansi internasional dipandang dari sudut pandang sejarah dan sudut pandang kontemporer
A.    Sudut Pandang Sejarah
Awalnya, akuntansi dimulai dengan sistem pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) di Italia pada abad ke 14 dan 15. Sistem pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping), dianggap awal penciptaan akuntansi. Akuntansi modern dimulai sejak double entry accounting ditemukan dan digunakan didalam kegiatan bisnis yaitu sistem pencatatan berganda (double entry bookkeeping) yang diperkenalkan oleh Luca Pacioli (th 1447). Luca Pacioli lahir di Italia tahun 1447, dia bukan akuntan tetapi pendeta yang ahli matematika, dan pengajar pada beberapa universitas terkemuka di Italia. Lucalah orang yang pertama sekali mempublikasikan prinsip-prinsip dasar double accounting system dalam bukunya berjudul : Summa the arithmetica geometria proportioni et proportionalita di tahun 1494. Banyak ahli sejarah yang berpendapat bahwa prinsip dasar double accounting system bukanlah ide murni Luca namun dia hanya merangkum praktek akuntansi yang berlangsung pada saat itu dan mempublikasikannya. Hal ini diakui sendiri oleh Luca (Radebaugh, 1998) “Pacioli did not claim that his ideas were original, just that he was the one who was trying to organize and publish them. He objective was to publish a popular book that could be used by all, following the influence of the venetian businessmen rather than bankers”.
Praktek bisnis dengan metode venetian yang menjadi acuan Luca menulis buku tersebut telah menjadi metode yang diadopsi tidak hanya di Italia namun hampir disemua negara Eropa seperti Jerman, Belanda, Inggris. Luca memperkenalkan 3 (tiga) catatan penting yang harus dilakukan:
a.       Buku Memorandum, adalah buku catatan mengenai seluruh informasi transaksi bisnis.
b.      Jurnal, dimana transaksi yang informasinya telah disimpan dalam buku memorandum kemudian dicatat dalam jurnal.
c.       Buku Besar, adalah suatu buku yang merangkum jurnal diatas. Buku besar merupakan centre of the accounting system (Raddebaugh, 1996).
Perkembangan sistem akuntansi ini didorong oleh pertumbuhan perdagangan internasional di Italia Utara selama masa akhir abad pertengahan dan keinginan pemerintah untuk menemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi komersial. “Pembukuan ala Italia“ kemudian beralih ke Jerman untuk membantu para pedagang zaman Fugger dan kelompok Hanseatik. Pada saat bersamaan filsuf bisnis Belanda mempertajam cara menghitung pendapatan periodic dan pemerintah Perancis menerapkan keseluruhan sistem dalam perencanaan dan akuntabilitas pemerintah. Tahun 1850-an double entry bookkeeping mencapai Kepulauan Inggris yang menyebabkan tumbuhnya masyarakat akuntansi dan profesi akuntansi publik yang terorganisasi di Skotlandia dan Inggris tahun 1870-an. Praktik akuntansi Inggris menyebar ke seluruh Amerika Utara dan seluruh wilayah persemakmuran Inggris. Selain itu model akuntansi Belanda diekspor antara lain ke Indonesia. Sistem akuntansi Perancis di Polinesia dan wilayah-wilayah Afrika dibawah pemerintahan Perancis. Kerangka pelaporan sistem Jerman berpengaruh di Jepang, Swedia, dan Kekaisaran Rusia.
Paruh Pertama abad 20, seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi Amerika Serikat, kerumitan masalah akuntansi muncul bersamaan. Kemudian Akuntansi diakui sebagai suatu disiplin ilmu akademik tersendiri. Setelah Perang Dunia II, pengaruh Akuntansi semakin terasa di Dunia Barat. Bagi banyak negara, akuntansi merupakan masalah nasional dengan standar dan praktik nasional yang melekat erat dengan hukum nasional dan aturan profesional.
B.     Sudut Pandang Kontemporer
Terdapat sejumlah faktor tambahan yang menambah pentingnya mempelajari akuntansi internasional. Faktor-faktor ini tumbuh dari pengurangan signifikan dan terus-menurus hambatan perdagangan pengendalian modal secara nasional yang terjadi sesering kemajuan teknologi informasi. Pengendalian nasional terhadap arus valuta asing, investasi asing langsung dan transaksi terkait, telah diliberalisasikan secara dramatis beberapa tahun terakhir, sehingga hambatan bisnis internasional dapat ditekan. Kemajuan teknologi informasi menyebabkan perubahan radikal dalam kegiatan ekonomi baik dalam kegiatan produksi maupun distribusi.
2.       Pertumbuhan Dan Penyebaran Operasi Multinasional
Bisnis internasional saat ini semakin berhubungan dengan investasi asing langsung yang meliputi pendirian sistem manufaktur atau distribusi dari luar negri dengan membentuk fasilitas yang dimiliki seutuhnya. Operasi yang lilakukan diluar negri membuat manajer keuangan dan seorang akuntan memiliki resiko barupa semua jenis masalah yang tidak mereka hadapi ketika operasi perusahaan masih berada dalam satu wilayah perusahaan.
Prinsip pelaporan keuangan nasional dapat berbeda secara signifikan dari suatu Negara lain karena prinsi-prinsip akuntansi tersebut dibentuk oleh social ekonomi yang berbeda. Selain itu terdapat juga perbedaan kurs nilai mata uang yang digunakan dalam pelaporan. Manajer keuangan dan akuntan juga harus memahami pengaruh apa saja yang mempengaruhi pengukuran akuntansi suatu perusahaan multinasional, memahami perubahan yang terjadi misalnya nilai tukar atau inflasi merupakan hal yang sangat penting.
3.       Inovasi Keuangan
Manajemen resiko telah menjadi istilah begitu popular dalam lingkungan perusahaan. Dengan deregulasi pasar keuangan dan pengendalian modal yang terus dilakukan, vollatilitas dalam harga komunitas, valuta asing kredit dan ekuitas menjadi hal yang biasa pada saat ini. Berdasarkan kondisi keuangan saat ini manajer keuangan perlu menyadari resiko yang mereka hadapi, memutuskan resiko mana yang perlu dilindungi dan mengevaluasi hasil dari strategi yang diterapkan atau dijalankan. Meskipun kemajuan teknologi memungkinakan pergeseran resiko keuangan ke pihak lain, tetapi beban untuk mengukur resiko antar pihak dapat dialihkan dan sekarang berada di pihak sekelompok besar pelaku pasar yang ada di Negara lain.
4.       Kompetisi Global
Selain faktor-faktor diatas, faktor lain yang yang menyebabkan pentingnya kauntansi internasional adalah fenomena kompetisi global. Penentuan acuan, suatu tindakan untuk membandingkan kenrja suatu pihak suatu standar yang memadai bukan hal yang baru, tetapi standar perbandingan yang digunakan kini melampaui batas-batas nasional adalah sesuatu yang baru.
5.       Merger Dan Akuisisi Lintas Batas
Merger murakan istilah untuk sinergi operasi atau sekala ekonomi akuntansi yang memainkan peranan yang penting dalam mega konsolidasi ini merupakan angka-angka yang dihasilkan akuntansi bersifat mendasar dalam proses penilaian perusahaan. Perhatian utama perusahaan yang akan melakukan akuisisi adalah ketika sedang memberikan tawaran atas target asin adalah sejauh apa faktor earning yang dapat dihasilkan bila dibandingkan dengan hasil dari perbedaan pengukuran akuntansi.
6.       Internasionalisme Pasar Modal
Faktor lain yang turut menyumbangkan perhatian lebih terhadapa akuntansi internasional adalah dikalangan eksekutif perusahaan, investor, regular, pembuat standar akuntansi dan para pendidik ilmu bisnis adalah internasionalisasi pasar modal di seluruh dunia. Pasar modal dunia melaporkan bahwa perusahaan domestic mencatatkan sahamnya menignkat di beberapa pasar modal dan menurun di beberapa pasar lainnya selama masa-masa decade sekarang ini yang diantaranya disebabkan oleh merger dan akuisis yang juga berakibat pada penghapusan pencatatan saham yang dilakukan beberapa perushaan terkait.
7.       Ekonomi Amerika dan Eropa Barat
STRATEGI POLITIK DAN EKONOMI AMERIKA SERIKAT PADA MASA PERANG DINGIN TERHADAP EROPA BARAT
            Amerika Serikat merupakan negara yang mayoritas berbangsa Eropa, yang negaranya berdiri di benua Amerika. Amerika Serikat pada awalnya adalah daerah koloni Inggris yang akhirnya merdeka pada tahun 1776 setelah melalui perang kemerdekaan dengan Inggris. Setelah berhasil keluar dari ikatan kekuasaan Inggris, Amerika Serikat berdiri sebagai sebuah negara berbangsa Eropa di benua Amerika.
            Pada awal berdirinya, Amerika melakukan politik netralitas terhadap perpolitikan Eropa. Amerika yang mengedepankan asas demokrasi  memandang manusia mempunyai hak dalam menentukan nasibnya sendiri, setiap individu bebas mengutarakan pendapat serta menentukan nasibnya sendiri. Pengalaman sebagai koloni di bawah kekuasaan Inggris membentuk watak demokrasi Amerika Serikat. Ucapan Presiden Monroe yang terkenal dengan doktrin Monroe menyatakan bahwa politik Amerika Serikat netral terhadap permasalahan politik di Eropa. Doktrin Monroe merupakan tuntutan untuk tidak saling menyerang atas negara-negara Eropa di belahan bumi Barat (Jones, 1992: 58).
            Politik netralitas Amerika Serikat berjalan pasca kemerdekaan hingga beberapa masa sebelum berkecamuk perang di Eropa. Amerika Serikat menjalankan asas kebebasan tanpa mencampuri urusan politik Eropa, netralitas dimaksudkan agar Amerika Serikat tidak terkungkung dalam urusan ekonomi terhadap salah satu pihak yang bersengketa. Politik netralitas bermaksud agar ekonomi Amerika Serikat bebas berhubungan dengan negara manapun. Posisi netral Amerika Serikat akhirnya berubah saat Perang Dunia I berkecamuk di Eropa. Amerika yang pada awalnya masih mempertahankan kenetralan akhirnya ikut campur dalam Perang dengan memihak kepada blok sekutu Inggris dan Perancis menghadapi Jerman. Keikutcampuran Amerika Serikat dalam perang banyak disebut disebabkan oleh gangguan Jerman terhadap perdagangan Amerika Serikat. Kapal selam Jerman mulai menenggelamkan niaga Amerika dengan penumpang-penumpang sipil diatasnya (Jones, 1992: 59).
            Keikutsertaan Amerika Serikat dalam Perang Dunia I mempererat hubungannya dengan negara-negara Eropa Barat, khususnya sekutu utama Amerika Serikat adalah Inggris dan Perancis. Hubungan tersebut berlanjut ketika Perang Dunia II berkecamuk, Amerika Serikat memihak blok sekutu Inggris dan Perancis menghadapi Nazi Jerman di bawah Adolf Hitler. Pasca kemenangan dalam Perang Dunia II, Amerika Serikat mempererat kembali hubungannya dengan negara-negara Eropa Barat sekutunya dalam menghadapi Perang Dingin dengan Uni Soviet. Perang Dingin adalah perang memperebutkan pengaruh antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Amerika Serikat banyak menarik sekutu dari negara-negara Eropa Barat, sedangkan Uni Soviet banyak menarik sekutu dari negara-negara Eropa Timur. Pembangunan Amerika banyak disesuaikan dengan kondisi perpolitikan dunia, dalam fokus kajian ini yang akan dikedepankan adalah hubungan pembangunan Amerika Serikat dengan negara-negara Eropa Barat pada masa Perang Dingin.
            Peran Amerika Serikat dalam Perang Dunia II mempunyai andil yang besar dalam mempengaruhi jalan serta hasil akhir perang. Amerika yang tergabung dalam blok sekutu berhasil mengalahkan kekuatan Jerman bersama sekutunya Jepang, Austria-Hongaria, dan Italia. Di Front Eropa Perang Dunia II Amerika Serikat bergabung dengan Inggris, Perancis dan Sekutu Eropa lainnya berhasil mendesak Jerman hingga terdesak mundur ke Jerman dan akhirnya menyerah. Di Front Pasific, Amerika dominan dalam mendesak Jepang hingga akhirnya menyerah tanpa syarat di Tokyo. Andil Amerika dalam Perang Dunia II diiringi juga oleh andil Uni Soviet yang mendesak Jerman dari Front Timur Jerman. Pasca berakhirnya perang, dua kekuatan Amerika Serikat dan Uni Soviet mendominasi persaingan baru merebutkan pengaruh yang terkenal dengan Perang Dingin. Kondisi pasca Perang Dunia 2 dinyatakan Orwell bahwa:
"Selama empat puluh atau lima puluh tahun terakhir, Mr. H. G. Wells dan yang lainnya telah memperingatkan kita bahwa manusia akan berada dalam bahaya, menghancurkan dirinya dengan senjatanya sendiri, menyisakan semut atau beberapa kelompok spesies lainnya untuk mengambil alih. Barangsiapa yang telah melihat kehancuran kota-kota di Jerman akan berpikir bahwa gagasan ini setidaknya masuk akal. Namun demikian, jika melihat dunia secara keseluruhan, peristiwa selama beberapa dekade terakhir tidak menuju ke arah anarki, namun ke arah pemberlakuan kembali perbudakan. Kita mungkin tidak menuju ke arah pengrusakan umum, tapi ke zaman perbudakan kuno yang mengerikan. Teori James Burnham telah banyak dibahas, namun sebagian kecil orang belum menganggapnya sebagai implikasi ideologi. Jenis pandangan terhadap dunia, jenis keyakinan, dan struktur sosial mungkin akan menguasai negara yang tak terkalahkan dan menegakkannya dalam "perang dingin" permanen dengan tetangganya." (Wikipedia, 2013)
            Pasca kekalahan Jerman dan sekutunya, Amerika Serikat dan Uni Soviet menguasai daerah yang dulunya dikuasai Jerman. Pengkondisian daerah tersebut berlanjut dengan persaingan diantara keduanya dalam menyebarkan pengaruh atau ideology kedua negara. Amerika Serikat enganut paham liberalis yang mengutamakan ekonomi persaingan bebas serta kapitalisme, sedangkan Uni Soviet menganut sistem ekonomi sosialis yang anti kapitalis. Keduanya bersaing dalam menanamkan pengaruh dengan mencari negara sekutu. Sekutu-sekutu yang berhasil direkrut Amerika Serikat kebanyakan adalah negara-negara di Eropa Barat, sedangkan Uni Soviet berhasil mendirikan satelit komunis di negara-negara Eropa Timur. Kedua negara berkontradiksi satu sama lain, selain persaingan dominasi politik kedua negara juga sangat berkontradiksi dalam sistem ekonomi. Kapitalisme Amerika merupakan musuh sosialisme Soviet yang berfaham Marxisme.
            Paham Liberalisme Amerika Serikat merupakan tandingan bagi ideology komunisme Uni Soviet. Kedua negara mempropaganda sekutu-sekutunya sesuai paham serta ideology yang mereka miliki. Amerika Serikat menanamkan sistem kapitalisme bagi sekutu-sekutunya, sedangkan Uni Soviet menanamkan sistem ekonomi sosialisme bagi negara satelitnya. Amerika Serikat berusaha keras menanamkan pengaruh di Eropa Barat sebagai tahap pembendungan laju penyebaran komunisme Soviet dari Eropa Timur. Selain hal tersebut, Eropa Barat juga merupakan sekutu potensial bagi Amerika Serikat karena adanya ikatan sejak Perang Dunia 1 dan Perang Dunia 2 atas kontribusi Amerika Serikat membantu negara Eropa Barat melawan Jerman dan Nazi.
Berakhirnya Perang Dunia 2 menyisakan kerusakan parah bagi negara-negara Eropa Barat. Negara-negara Eropa Barat sebagai pemenang perang tidak dalam euforia kemenangan, mereka justru terkena krisis ekonomi dan kerusakan infrastruktur yang dahsyat. Amerika Serikat dan Uni Soviet merupakan dua negara yang tidak terkena akibat fatal dari Perang Dunia 2. Masa pasca Perang Dunia 2 dengan keadaan Eropa Barat yang hancur menjadikan persaingan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet untuk melakukan rekonsiliasi dan penyebaran pengaruh kedua negara. melemahnya Eropa menaikan status kedua negara menjadi negara Super Power dan memberikan ketergantungan bagi pemulihan keadaan pasca Perang Dunia II. Strategi Amerika Serikat sebagai negara yang terlibat dalam Perang Dunia II memulihkan keadaan Eropa dengan program bantuan Marshal Plan.
Marshal Plan Amerika erat kaitannya dengan doktrin Truman. Kedua kebijakan sangat erat kaitannya dengan politik pembendungan komunis dan pencarian sekutu. Nana Supriatna menyatakan bahwa:
Pada esensinya, Doktrin Truman didasarkan atas prinsip moral bagi penentuan nasib sendiri (self determination) bangsa-bangsa di dunia menurut perspektif luar negeri AS. Oleh karena itu AS memprotes pendudukan Polandia, Rumania dan Bulgaria yang berada di bawah rezim otoriter yang tidak memperhatikan kepentingan bangsanya untuk menentukan nasibnya sendiri. Berdasarkan doktrin tersebut, AS harus membantu negara yang masih berada dalam rezim otoriter untuk menjadi negara demokratis. AS berkepentngan untuk membantu negara-negara tersebut membentuk institusi yang demokratis untuk kepentingan perdamaian internasional. Dilihat dari kerangka Perang Dingin, doktrin tersebut sebenarnya lebih ditujukan kepada Uni Soviet yang mulai menanamkan pengaruhnya di Eropa Timur. Oleh Karena itu atas nama doktrin Truman, AS membantu negara-negara di Eropa untuk memulihkan ekonominya pasca perang sehingga menjadi negara demokratis seperti ditafsirkan oleh AS.
Juni 1947, sesuai dengan Doktrin Truman, Amerika Serikat mengesahkan program Marshall Plan, yaitu suatu program bantuan ekonomi bagi semua negara Eropa yang bersedia untuk berpartisipasi, termasuk Uni Soviet. Tujuan dari rencana ini adalah untuk membangun kembali sistem demokrasi dan perekonomian Eropa dan untuk membatasi pengaruh komunis di Eropa. Penyebaran dana bantuan Amerika Serikat mengikat penerima bantuan untuk menjadi sekutu Amerika dan menjadikan tembok bagi masuknya pengaruh Soviet.
Rencana ini juga menyatakan bahwa kemakmuran Eropa bergantung pada pemulihan ekonomi Jerman. Satu bulan kemudian, Truman mengesahkan Undang-Undang Keamanan Nasional 1947, membentuk Departemen Pertahanan terpadu, CIA, dan Badan Keamanan Nasional (NSC). Hal ini selanjutnya akan menjadi birokrasi utama kebijakan AS dalam Perang Dingin.
Stalin percaya bahwa integrasi ekonomi dengan Barat akan memungkinkan negara-negara Blok Timur untuk memisahkan diri dari kontrol Soviet, Stalin juga percaya bahwa AS berusaha untuk “membeli” Eropa agar berpihak kepada AS. Oleh sebab itu, Stalin melarang negara-negara Blok Timur menerima bantuan Marshall. Alternatif Uni Soviet dalam menandingi Rencana Marshall, yang konon menghabiskan subsidi Soviet dan perdagangan dengan Eropa Timur, adalah dengan membentuk Rencana Molotov (kemudian dilembagakan pada bulan Januari 1949 dengan nama Comecon). Stalin juga mengkhawatirkan upaya AS untuk merekonstitusi Jerman; visi pasca-perangnya terhadap Jerman tidak mencakup hal ini, karena Soviet enggan mempersenjatai kembali Jerman atau dengan kata lain, takut bahwa hal itu akan menimbulkan ancaman lagi terhadap Uni Soviet.
Kebijakan kembar Doktrin Truman dan Rencana Marshall menyebabkan miliaran bantuan ekonomi dan militer mengalir untuk Eropa Barat, Yunani, dan Turki. Dengan bantuan AS, militer Yunani berhasil memenangkan perang saudara. Partai Demokrasi Kristen Italia juga sukses mengalahkan aliansi Komunis-Sosialis dalam pemilihan umum tahun 1948. Pada saat yang bersamaan, terjadi peningkatan aktivitas intelijen dan spionase, pembelotan Blok Timur, dan pengusiran diplomatik.
Amerika Serikat dan Uni Soviet adalah dua negara yang berkontribusi terhadap kekalahan Nazi Jerman pada Perang Dunia II. Kontribusi dua negara besar tersebut sangat dominan di mana Amerika Serikat beserta sekutunya melumpuhkan Nazi dari front Barat dan Uni Soviet menundukan Nazi dari front timur. Setelah kekuasaan Nazi takluk sepenuhnya, kedua negara mulai berebut pengaruh atas wilayah bekas jajahan Nazi Jerman, Italia, dan Jepang yang berada dalam kondisi vacuum of power.
Perebutan pengaruh antara Amerika Serikat dan Uni Soviet didasarkan kepada perbedaan ideologi dan kompetisi penanaman ideologi di negara-negara bekas wilayah kekuatan axis (Jerman, Italia, Jepang) dan negara-negara strategis yang non-aliansi. Amerika Serikat menganut ideologi demokrasi kapitalis dan Uni Soviet menganut ideologi komunis yang anti kapitalis. Pada Perang Dunia II masalah perbedaan ideologi belum terwujud dalam persaingan antar dua negara. Kedua negara bekerjasama untuk mengalahkan musuh bersama yakni Jerman dan sekutunya, setelah kalahnya blok Axis hubungan antar kedua negara berubah dari kawan menjadi lawan.
Pertentangan ideologi berimplikasi terhadap perubahan tatanan dunia serta penanaman konflik baru pasca Perang Dunia II antar dua kekuatan besar dunia. Uni Soviet berkomitmen membentuk tatanan dunia baru dengan komunisme sebagai ideologi. Komitmen Uni Soviet itu mendapat tantangan dari Amerika Serikat yang anti komunis karena komunisme adalah ideologi yang bertentangan dengan kapitalisme Amerika Serikat yang kapitalistik. Pertentangan antar kedua negara diikuti dengan kompetisi di bidang militer, ekonomi, dan penguasaan daerah strategis yang disebut sebagai Perang Dingin (coldwar).
Kekuatan  militer antar kedua negara sangat penting pengaruhnya dalam persaingan perebutan dominasi. Persaingan di bidang militer termanipestasi dalam persaingan manajemen konflik lokal dan perlombaan senjata nuklir. Manajemen konflik lokal berhubungan dengan  geopolitik serta geostrategik dalam memperebutkan pengaruh maupun untuk strategi militer kedua negara. Selain bersaing dalam manajemen konflik lokal, kedua negara juga bersaing dalam hal inovasi senjata. Persaingan yang penting disorot adalah persaingan dalam persenjataan nuklir, nuklir merupakan senjata yang tidak hanya mengancam dua negara yang terlibat konflik tetapi juga berefek terhadap kelangsungan dunia. Perkembangan nuklir kedua negara meresahkan kedua negara itu sendiri, kedua negara sepakat membuat perjanjian tentang pembatasan jumlah nuklir yang disebut dengan perjanjian SALT (Strategic Arms Limitation Talk) yang diselenggarakan dua kali yaitu SALT I dan SALT II.
Persaingan Amerika-Soviet tidak hanya terimplementasi dalam bentuk unjuk kekuatan militer, tetapi juga dalam persaingan ekonomi. Persaingan ekonomi teraplikasi dalam perebutan daerah kaya sumber daya serta upaya kedua negara membentuk jaringan ekonomi eksklusif. Amerika Serikat berusaha menanamkan pengaruhnya di Timur Tengah untuk menjaga kepentingannya terhadap minyak bumi serta berupaya untuk membekukan ekonomi Uni Soviet yang juga mempunyai ladang minyak dengan menjatuhkan harga minyak. Selain mengadakan monopoli terhadap minyak, strategi ekonomi Amerika terhadap Soviet juga dilakukan dengan cara menstop perdagangannya dengan negara-negara satelit Soviet. Amerika melakukan diskriminasi ekonomi terhadap negara-negara satelit Soviet.
Geostrategi dan geopolitik kedua negara mulai agresif ketika kedua negara menancapkan pengaruh di daerah strategis yang mengancam terhadap terirorial kedua negara. Uni Soviet berhasil menanamkan pengaruh serius di Kuba dengan membentuk rezim komunis serta menempatkan beberapa senjata nuklirnya di Kuba. Selain di Kuba, persaingan antar kedua negara juga terjadi di Afganistan dengan menunggangi konflik antara penguasa setempat dengan mujahidin islam.
Perang Dingin menciptakan persaingan dalam berbagai aspek yang berpengaruh terhadap dunia. Kedua kubu adalah kekuatan besar dunia yang aktivitas politiknya sangat mempengaruhi situasi percaturan politik dan ketertiban dunia melalui kekuatan militer, ekonomi, dan manajemen konflik. Perang Dingin menjadikan Amerika Serikat sebagai negara super power bersama Uni Soviet. Penanaman pengaruh di Eropa berkontribusi besar terhadap kuatnya Amerika Serikat menghadapi komunisme Uni Soviet. Perang Dingin membangun Amerika menjadi negara yang maju dalam bidang politik, ekonomi, serta militer.
8.       Pencatatan dan Penerbitan Saham Lintas Batas Negara

Pengertian saham

Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan. Pengertian saham ini artinya adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) atau yang biasa disebut emiten. Saham menyatakan bahwa pemilik saham tersebut adalah juga pemilik sebagian dari perusahaan itu. Dengan demikian kalau seorang investor membeli saham, maka ia pun menjadi pemilik atau pemegang saham perusa­haan.
Penerbitan Saham
 Saham merupakan tanda sebuah kepemilikan perusahaan atas penyetoran kekayaan atau uang oleh investor kepada perusahaan penerbitnya, jadi ketika seorang investor membeli atau memiliki saham perusahaan sebesar 30% maka investor tersebut berhak mengklaim atas kepemilikannya sebesar 30% atas perusahaan tersebut
Pencatatan dan penerbitan saham lintas negara
Gelombang minat melakukan pencatatan saham lintas batas yang sekarang terjadi pada pasar baru Eropa mengikuti periode tahun 1980-an ketika ratusan perusahaan asing men­catatkan sahamnya pada bursa efek di Eropa. Biaya pencatatan saham relatif rendah dan setiap orang melakukannya.
Bukti menunjukkan bahwa perusahaan penerbit saham bermaksud melakukan pencatatan  lintas-batas   di   Eropa   untuk  memperluas   kelompok  pemegang   saham, meningkatkan kesadaran terhadap produk mereka dan atau membangun kesadaran masyarakat terhadap perusahaan, khususnya di negara-negara di mana perusahaan memiliki operasi yang signifikan dan atau pelanggan utama. (Bursa efek di Eropa telah lama mempromosikan manfaat-manfaat ini). Namun demikian, terbukti sedikit saja bahwa manfaat tersebut dapat diwujudkan di dalam pasar Eropa. Kebanyakan ekuitas asing di Eropa Kontinental sangat sedikit diperdagangkan atau tidak diperdagangkan sama sekali, dan hanya memiliki beberapa pemegang saham lokal. Seperti yang dikatakan sebelumnya, selama tahun 1990-an banyak perusahaan asing yang menarik pencatatan sahamnya dari bursa efek di Eropa setelah menyadari sedikitnya manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan pencatatan tersebut.
Regulator nasional dan bursa efek sangat berkompetisi dalam pencatatan saham asing dan volume perdagangan, yang merupakan hal penting bagi bursa efek yang berkeinginan untuk menjadi atau mempertahankan posisi sebagai pemimpin global. Sebagai respon, bursa efek dan regulator pasar Eropa telah bekerja untuk membuat akses masuk yang lebih cepat dan lebih murah bagi para perusahaan asing penerbit saham dan pada saat yang bersamaan meningkatkan kredibilitas mereka. Karena pasar Eropa menjadi semakin khusus, setiap pasar menawarkan manfaat unik untuk para penerbit asing.
Banyak perusahaan Eropa mengalami kesulitan ketika memutuskan di mana meningkatkan jumlah modal atau .mencatatkan sahamnya. Pengetahuan mengenai berbagai pasar ekuitas dengan hukum, aturan, dan karakter kelembagaan yang berbeda sangat diperlukan saat ini. Yang juga diperlukan adalah pemahaman mengenai bagaimana karakteristik perusahaan penerbit sahain dan bursa efek salingbgrhubungan. Negara asal, industri, dan besarnya penawaran perusahaan penerbit saham hanyalah beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan." Lagi pula, biaya dan manfaat kombinasi pasar yang berbeda biaya dan manfaat kombinasi pasar  yang berbeda  perlu untuk dipahami.
Saham Pusat di USA

Wall Street (Jalan Wall) adalah sebuah nama jalan di pinggiran kota Manhattan di New York yang membujur mulai dari timur yaitu dari Broadway menuruni lembah ke arah South Street di East River, melewati pusat historis dari distrik keuangan Amerika yaitu Manhattan. Wall Street adalah merupakan gedung permanen pertama dari New York Stock Exchange, dan sepanjang waktu Wall Street menjadi nama dari gegografi sekitarnya. Wall Street adalah juga merupakan suatu istilah yang digunakan bagi " kepentingan finansial yang berpengaruh" di Amerika
Banyak sekali bursa perdagangan saham dan bursa perdagangan lainnya berkantor pusat di Wall Street dan di Distrik Keuangan (Financial District) termasuk NYSE, NASDAQ, AMEX, NYMEX, dan NYBOT. Banyak pula perusahaan keuangan New York yang kini sudah tidak berkantor di Wall Street lagi melainkan berkantor di pusat kota Manhattan, di wilayah pinggiran kota, Long Island, Westchester County, Fairfield County, Connecticut, atau di New Jersey.

SUMBER       :
Choi, Frederick D.S dan Gary K.Meek, 2005, “International Accounting”, Jakarta : Salemba Empat.
Jones, Walter S. (1993). Logika Hubungan Internasional. Jakarta: Gramedia.
Supriana, N. Bangsa Amerika. Tersedia:
Wikipedia. (2012). Perang Dingin. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dingin [23 November 2012]
http://indraacc.blogspot.com/2011/09/perkembangan-akuntansi-internasional.html


1 komentar:

  1. Hello Am Mrs, Morgan debra Am pemberi pinjaman pinjaman yang sah dan dapat diandalkan memberikan pinjaman
    pada syarat dan ketentuan yang jelas dan dimengerti pada tingkat bunga 2%. dari
    $ 12.000 untuk $ 7.000.000 USD, Euro dan Pounds Hanya. Saya memberikan Kredit Usaha,
    Pinjaman Pribadi, Pinjaman Mahasiswa, Kredit Mobil Dan Pinjaman Untuk Bayar Off Bills. jika Anda
    membutuhkan pinjaman apa yang harus Anda lakukan adalah bagi Anda untuk menghubungi saya secara langsung
    di: morgan debra 1986@gmail.com
    Semoga Tuhan Memberkati.
    Salam,
    Mrs Morgan debra
    Email: morgandebra1986@gmail.com
    Catatan: Semua balasan harus kirim ke: morgandebra1986@gmail.com

    BalasHapus