Jawab :
Pengangguran
atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama
sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu,
atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari
kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu
menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian
karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat
akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan
dan masalah-masalah sosial
lainnya.
Jenis
Pengangguran Berdasarkan Cirinya
· Pengangguran
Terbuka terjadi
akibat jumlah lowongan pekerjaan yang lebih rendah dari tenaga kerja. Sebab
kegiatan ekonomi yang menurun, kemajuan tehnologi yang mengurangi jumlah tenaga
kerja atau pun, sehingga mereka menganggur secara nyata dan sepenuh waktu.
· Pengangguran
Tersembunyi
ialah jumlah pekerja yang lebih banyak dari yang sebenarnya diperlukan
supaya ia dapat menjalankan kegiatan yang lebih efisien. Kelebihan tenaga kerja
yang digunakan inilah digolongkan pengangguran tersembunyi.
· Pengangguran
Bermusim terdapat
disektor pertanian dan perikanan. Misalnya pada musin hujan petani maupun
nelayan tidak dapat melakukan pekerjaannya dan terpaksa menganggur.
· Setengah
Menganggur yakni
tidak lah mudah mendapatkan pekerjaan apalagi bila terjadi migrasi yang sangat
pesat. Sebagian terpaksa menganggur sepenuh waktu. Ada pula yang tidak
menganggur, namun tidak bekerja sepenuh waktu bahkan jam kerja mereka jauh
lebih rendah dari yang normal.
Refrensi : buku Sadono Sukirno
edisi Ketiga
2. Bagaimana hubungan
antara inflasi dan pengangguran!
Jawab :
Masalah
Pengangguran dan Inflasi
Ada empat faktor yang menentukan tingkat inflasi. Pertama, uang yang beredar baik uang tunai maupun giro. Kedua, perbandingan antara sektor moneter dan fisik barang yang tersedia. Ketiga, tingkat suku bunga bank juga ikut mempengaruhi laju inflasi. Suku bunga di Indonesia termasuk lebih tinggi dibandingkan negara di kawasan Asia. Keempat, tingkat inflasi ditentukan faktor fisik prasarana. Melonjaknya inflasipun karena dipicu oleh kebijakan pemerintah yang menarik subisidi sehingga harga listrik dan BBM meningkat. Kenaikan BBM tersebut cukup memberatkan masyarakat lapisan bawah karena dapat menimbulkan multiplier effect, mendorong kenaikan harga jenis barang lainnya yang dalam proses produksi maupun distribusinya menggunakan BBM.
Ada empat faktor yang menentukan tingkat inflasi. Pertama, uang yang beredar baik uang tunai maupun giro. Kedua, perbandingan antara sektor moneter dan fisik barang yang tersedia. Ketiga, tingkat suku bunga bank juga ikut mempengaruhi laju inflasi. Suku bunga di Indonesia termasuk lebih tinggi dibandingkan negara di kawasan Asia. Keempat, tingkat inflasi ditentukan faktor fisik prasarana. Melonjaknya inflasipun karena dipicu oleh kebijakan pemerintah yang menarik subisidi sehingga harga listrik dan BBM meningkat. Kenaikan BBM tersebut cukup memberatkan masyarakat lapisan bawah karena dapat menimbulkan multiplier effect, mendorong kenaikan harga jenis barang lainnya yang dalam proses produksi maupun distribusinya menggunakan BBM.
Tingginya
angka inflasi selanjutnya akan menurunkan daya beli masyarakat. Untuk bisa
bertahan pada tingkat daya beli seperti sebelumnya, para pekerja harus
mendapatkan gaji paling tidak sebesar tingkat inflasi. Kalau tidak, rakyat
tidak lagi mampu membeli barang-barang yang diproduksi. Jika barang-barang yang
diproduksi tidak ada yang membeli maka akan banyak perusahaan yang berkurang
keuntungannya. Jika keuntungan perusahaan berkurang maka perusahaan akan
berusaha untuk mereduksi cost sebagai konsekuensi atas berkurangnya keuntungan
perusahaan. Hal inilah yang akan mendorong perusahaan untuk mengurangi jumlah
pekerja/buruhnya dengan mem-PHK para buruh. Salah satu dari jalan keluar dari
krisis ini adalah menstabilkan rupiah. Membaiknya nilai tukar rupiah tidak
hanya tergantung kepada money suplly dari IMF, tetapi juga investor asing
(global investment society) mengalirkan modalnya masuk ke Indonesia (capital
inflow). Karena hal inilah maka pengendalian laju inflasi adalah penting dalam
rangka mengendalikan angka pengangguran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar